peralatan baik

Pikiran yang dibekali dengan baik adalah peralatan yang dapat digunakan seseorang untuk mengukir jalan hidupnya.

perjalanan cinta yang tak pasti.

Mengapa perbedaan mesti ada,?????

karena itu telah membuat ku sakit hati. mungkin pada awalnya kita tidak terlalu memikirkan hal itu, tapi lama-lama itu menjadi sebuah permasalahan yang sangat sulit. 

itu adalah sebuah tantangan atau bisa dibilang sebagai cobaan bagi kita dalam menjalani sebuah hubungan.

benteng yang tinggi sangat sulit untuk dapat menyatukan kita. Aku yang merasa khawatir dengan hubungan ini tapi, dia yang merasa tak ada beban terus membuat ku senang dan tersenyum. Dia selalu bilang "yang penting kita baik-baik aja kok", kata yang sangat menusuk ke dalam hati ku.

ku merasa cinta ini adalah cinta yang sangat nyata dan berpengaruh dalam hidupku. Aku senang melihat ini semua, tapi mengapa hati kecil ku selalu berkata "perbedaan" dan pikiran itu selalu terlintas saat aku sedang bersamanya. sangat sulit untuk tidak berpikir seperti itu, tak mungkin juga bila aku melupakan hal itu.

saat teringat wajah mu, saat melamun dan berkata aku takut kehilangan kamu, aku juga takut kamu sedih. yang aku inginkan kamu selalu disini di dekat ku selamanya. bersama mu.

Aku gelisah tak mau menghapus kenangan indah bersama mu, walau pun mungkin pada akhirnya kita akan berpisah. 

ku harapkan perpisahan itu tidak akan terjadi.

mungkin memang semua salah aku dalam melangkah dan mengambil keputusan dalam menjalani cinta yang tak mungkin. perjalanan cinta yang tak pasti.

kekosongan

jangan ada kekosongan dalam hidup kita, karena kekosongan bisa membinasakan.
ada tiga macam kekosongan yang harus diwaspadai, yaitu kekosongan akal, jiwa dan hati.

galau jg.

seuatu yang menyebalkan sekaligus menyedihkan. sedih rasanya, pengen nangis. 

ga tau deh mesti berbuat apa. berharap agar semua masalah yg aku buat ga di ungkit2 lagi. 

cape rasanya. 

galauers..!!!!!

hanya sedikit dan tak berguna.!!!

tak kau sesali

Selama ini aku menunggu berharap kau datang
Aku telah memberikan kesempatan untukmu keluar
Dan semua yang kau lakukan adalah mengecewakan ku
Dan aku pikir itu berlangsung lama
Kau pun berpikir kami akan baik-baik lagi, tapi tidak kali ini

Kau tidak perlu memanggil ku lagi
Aku tidak akan mengangkat telepon
Ini adalah jerami terakhir Tidak ingin sakit lagi Dan kau dapat memberitahu ku bahwa kau minta maaf
Aku tidak percaya padamu, seperti yang ku lakukan sebelum, kau tidak menyesal

Melihat begitu polos, ku mungkin percaya jika aku tidak tahu
Bisa saja mencintai kalian semua hidupku
Jika ku tidak meninggalkan, aku kan menunggu hingga dingin
Dan kau punya berbagi rahasia
Dan aku lelah menjadi terakhir yang tahu
Dan sekarang kau meminta ku untuk mendengarkan Penyebab itu bekerja setiap kali sebelum

Kau telah membuat ku merangkak untuk kau madu
Dan itu tidak akan pernah pergi, tidak ada kau gunakan untuk bersinar begitu cerah
Tapi aku melihat semua itu memudar
Tidak ada yang tersisa untuk mengemis

Dibawah Lampu Jalan

Teringat malam itu adalah malam yang dingin. Semilir angin berhembus meniupi kita, rintik air hujan turun membasahi badan ini. Dibawah tiang lampu jalan ku berdiri bersama teman-teman ku yang akan pulang dari rumah ku. Sambil memegang payung ku lihat sesosok lelaki menaiki motor berhenti di depan rumah ku, ternyata dia adalah teman ku yang terlambat datang ke rumah ku. Ku lihat dia tersenyum malu di depan aku dan teman- teman yang lain. Salah seorang teman ku yang perempuan H memarahi lelaki itu, lelaki itu pun meminta maaf tapi tak semudah itu memaafkan nya, karena apabila tidak datang maka orang itu akan di keluarkan adri kelompok ini. Aku tahu bahwa disaat seperti ini ada ungkapan rasa kesal, marah dan jengkel pada nya. Sekarang lelaki itu melihat ke arah ku sambil tersenyum dan berkata “maafkan aku ya, sar.” Hati ku tersentuh saat ia mengatakan itu dengan muka yang terlihat cape dan membelakan diri untuk datang walaupun ini sudah larut malam. Ku berkata “ku memaafkan mu tapi disini yang menjadi ketua adalah santi. ku tak bisa berbuat banyak untuk mu.” Dia pun menganggukan kepala sambil tersenyum kecil. Lelaki itu terus terus dan terus meminta maaf kepada santi. saat itu sedang hujan deras tubuhnya basah kuyup, dia tetap bersikeras ingin persoalan ini selesai. Kami pun terdiam di malam nan dingin ini. Beberapa menit kemudian lelaki itu berkata dengan nada yg kecil “aku belum makan laper, kalian pasti pasti udah makan enak, uh sedih.” Kita semua pun langsung melihat mukanya dan tertawa. “hahahhahaha…. makan nya kalau sekarang jadwal nya untuk kerja kelompok datang jangan telat.” Seru  santi . dan dia pun berkata kembali “aku pun belum shalat ashar dan maghrib.” Salah seorang teman ku Nisa menjawab “aduh aduuh.” Ku langsung tersenyum melihat nya dan dia pun melihat ku dengan wajah yang sedikit agak malu. Aku kasihan dengan nya, aku menyuruh nya masuk ke rumah ku dan segera shalat. Akhirnya dia mengikuti ku dengan wajah seperti tadi agak malu. Menunggu dia selesai shalat, aku tersenyum sendiri mengingat kelakuan nya. Setelah selesai aku pun meyuruh nya makan tapi dia tidak mau karena malu dan tidak ada teman untuk makan. Saat di luar rumah teman-teman ku langsung pamit untuk pulang. Mereka menaiki angkot ternyata setelah ku lihat di angkot itu ada teman ku yang lain dan juga sahabat ku cantika.  Lambaian tangan pun digerakan setelah mereka pergi. Tinggaalah aku dengan lelaki itu. Ku meminta nya untuk memegang paying ku karena kau akan melipat paying yangbtadi sudah di pakai oleh temanku, ku meminta kembali payung yang sedang di pegang nya, tapi dia malah mempermainkan payung itu dan aku sedikit berteriak “ ihhhhhhh payung nya.!!!” Dia tertawa melihat ku kesal, dan payung itu di berikan padaku. Tak tahu kenapa mengapa persaan ini begitu senang saat aku bercanda bersamanya, setelah rasa sakit yang ku alami belum lama ini, aku merasa kebahagiaan ini sangat lah berharga. Dia seperti obat yang langsung menyembuhkan ku dari rasa sakit ini. Lalu ku termenung sambil melihat jalanan yang sudah mulai kosong dan waktu yang sudah malam sekali. Dibawah lampu jalan dan hujan yang membasahi bumi ini disini kita berdua bersama. Lelaki itu menatap ku lama sambil tersenyum kecil, ku heran melihat nya seperti itu ku pun ikut tersenyum. Dan akhirnya dia berpamitan pulang berkata  ”hai, ku pulang dulu ya, dah.” Ku menjawab ”iya”. Kata “dah” yang dia ucapkan sungguh sangat dalam bagiku. Ini adalah malam yang terindah dalam hidupku. 

pulang

tak terasa liburan ini telah berakhir, mungkin aku agak sedikit telat, karena seharusnya pada hari ini tgl 10 januari 2011 sudah mauk sekolah. aku tidak masuk karena masih di jakarta harus  ke dokter gigi (mengerikan). ku pulang ke cimahi siang menggunakan kereta, sudah menjadi kebiasaan bagiku untuk pulang pergi bandung-jakarta menggunakan kereta. menurutku itu lebih nyaman di banding naik mobil memang sih perjalanan agak lebih lama memakan waktu sekitar 3 jam, tapi kalau naik kereta kita bisa melihat pemandangan yang indah...huuuuu... sebenarnya aku masih ingin di jakarta karena di sana bersama orang tua ku, tapi waktu ku sudah habis, saat nya untuk pulang dan menjalan kan aktivitas sehari-hari seperti biasa..