welcome to my blog, I hope you're happy with the look of this blog.

Sabtu, 15 Januari 2011

Dibawah Lampu Jalan

Teringat malam itu adalah malam yang dingin. Semilir angin berhembus meniupi kita, rintik air hujan turun membasahi badan ini. Dibawah tiang lampu jalan ku berdiri bersama teman-teman ku yang akan pulang dari rumah ku. Sambil memegang payung ku lihat sesosok lelaki menaiki motor berhenti di depan rumah ku, ternyata dia adalah teman ku yang terlambat datang ke rumah ku. Ku lihat dia tersenyum malu di depan aku dan teman- teman yang lain. Salah seorang teman ku yang perempuan H memarahi lelaki itu, lelaki itu pun meminta maaf tapi tak semudah itu memaafkan nya, karena apabila tidak datang maka orang itu akan di keluarkan adri kelompok ini. Aku tahu bahwa disaat seperti ini ada ungkapan rasa kesal, marah dan jengkel pada nya. Sekarang lelaki itu melihat ke arah ku sambil tersenyum dan berkata “maafkan aku ya, sar.” Hati ku tersentuh saat ia mengatakan itu dengan muka yang terlihat cape dan membelakan diri untuk datang walaupun ini sudah larut malam. Ku berkata “ku memaafkan mu tapi disini yang menjadi ketua adalah santi. ku tak bisa berbuat banyak untuk mu.” Dia pun menganggukan kepala sambil tersenyum kecil. Lelaki itu terus terus dan terus meminta maaf kepada santi. saat itu sedang hujan deras tubuhnya basah kuyup, dia tetap bersikeras ingin persoalan ini selesai. Kami pun terdiam di malam nan dingin ini. Beberapa menit kemudian lelaki itu berkata dengan nada yg kecil “aku belum makan laper, kalian pasti pasti udah makan enak, uh sedih.” Kita semua pun langsung melihat mukanya dan tertawa. “hahahhahaha…. makan nya kalau sekarang jadwal nya untuk kerja kelompok datang jangan telat.” Seru  santi . dan dia pun berkata kembali “aku pun belum shalat ashar dan maghrib.” Salah seorang teman ku Nisa menjawab “aduh aduuh.” Ku langsung tersenyum melihat nya dan dia pun melihat ku dengan wajah yang sedikit agak malu. Aku kasihan dengan nya, aku menyuruh nya masuk ke rumah ku dan segera shalat. Akhirnya dia mengikuti ku dengan wajah seperti tadi agak malu. Menunggu dia selesai shalat, aku tersenyum sendiri mengingat kelakuan nya. Setelah selesai aku pun meyuruh nya makan tapi dia tidak mau karena malu dan tidak ada teman untuk makan. Saat di luar rumah teman-teman ku langsung pamit untuk pulang. Mereka menaiki angkot ternyata setelah ku lihat di angkot itu ada teman ku yang lain dan juga sahabat ku cantika.  Lambaian tangan pun digerakan setelah mereka pergi. Tinggaalah aku dengan lelaki itu. Ku meminta nya untuk memegang paying ku karena kau akan melipat paying yangbtadi sudah di pakai oleh temanku, ku meminta kembali payung yang sedang di pegang nya, tapi dia malah mempermainkan payung itu dan aku sedikit berteriak “ ihhhhhhh payung nya.!!!” Dia tertawa melihat ku kesal, dan payung itu di berikan padaku. Tak tahu kenapa mengapa persaan ini begitu senang saat aku bercanda bersamanya, setelah rasa sakit yang ku alami belum lama ini, aku merasa kebahagiaan ini sangat lah berharga. Dia seperti obat yang langsung menyembuhkan ku dari rasa sakit ini. Lalu ku termenung sambil melihat jalanan yang sudah mulai kosong dan waktu yang sudah malam sekali. Dibawah lampu jalan dan hujan yang membasahi bumi ini disini kita berdua bersama. Lelaki itu menatap ku lama sambil tersenyum kecil, ku heran melihat nya seperti itu ku pun ikut tersenyum. Dan akhirnya dia berpamitan pulang berkata  ”hai, ku pulang dulu ya, dah.” Ku menjawab ”iya”. Kata “dah” yang dia ucapkan sungguh sangat dalam bagiku. Ini adalah malam yang terindah dalam hidupku. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar